Cinta Doa

Alhamdulillah kemarin sekitar jam 10 pagi saya sudah mengambil salah satu shaf di Masjid Istiqlal untuk sholat tahiyyatul masjid, lalu sholat hajat dan berdo'a buat kelancaran aksi "Bela Islam II".

Mengapa saya sholat hajat dan berdo'a? Karena untuk kelancaran aksi dan memenjarakan si penista Al-Qur'an, sejatinya kita hanya butuh "SATU DO'A MUSTAJAB". Bahkan untuk menjadikan Indonesia menjadi baldatun thayyibatun warabbun ghafuur, kita juga "hanya butuh" minimal satu do'a yang mustajab.
Saya sengaja mengambil inisiatif sholat hajat dan berdo'a, karena siapa tahu do'a saya yang terkabul. Bila tidak, mungkin do'a Anda yang terkabul. Bila tidak mungkin do'a salah satu dari 603 ribu santri dan jejaring Ponpes Daarul Qur'an yang tadi malam berdo'a bareng Ust Yusuf Mansur. Bila
tidak, mungkin do'a salah satu dari yang ikut unjuk rasa. Bila tidak, mungkin do'a salah satu dari kaum muslimin yang mendo'akan dari rumah masing-masing karena tidak bisa berangkat aksi.

Atau bila tidak juga, mungkin yang terkabul adalah do'a pak Bakhtiar Nashir, atau habib Rizieq, atau Ust Arifin Ilham, atau Aa Gym, atau Syeikh Ali Jabeer, atau jangan-jangan malah do'a seorang oknum haji dari Jakarta yang menyiapkan hadiah satu milyar bagi siapa yang bisa (maaf) menamatkan si penista agama.

Kita sama-sama tak tahu do'a siapa yang terkabul, sehingga masing-masing kita memang harus berendah hati dan belajar menghargai "sekecil apapun" peran do'a dan usaha orang lain dalam perjuangan ini. 

Sebab bukan tak mungkin, do'a peserta aksi yang pada berambut gimbal atau do'a penjual koran di masjid Istiqlal-lah yang saat tahu banyak pengunjuk rasa mau jumatan tak bawa sajadah, akhirnya ia menggratiskan korannya untuk dibuat sajadah, sehingga banyak yang terharu melihatnya, termasuk saya.

Saya yakin, in syaa-Allah aksi "Bela Islam II" yang dihadiri tak kurang dari 2,3 juta muslim tumplek blek jadi satu di Jakarta dengan 1001 keajaiban yang Allah turunkan kemarin, adalah berkat do'a masing-masing kaum muslimin yang terkabul. 

Mungkin ada yang do'a agar tak hujan, akhirnya terkabul dan mendung pun Allah geser meski BMKG sempat mengumumkan akan terjadi hujan lebat. Ada yang do'a biar tanaman tak rusak, akhirnya lumayan terkabul. Ada yang do'a agar aksi damai dan aman, akhirnya terkabul sampai-sampai Komnas HAM menyatakan bahwa ini adalah aksi terbesar dan termartabat di Indonesia bahkan di dunia karena tak ada fasilitas publik yang rusak, sampah juga minim, tak menyinggung ras, tak ada hujatan yang berlebihan, dan tak rusuh kecuali karena ulah provokator yang alhamdulillah sudah tertangkap.

Dan tentu masih banyak do'a yang berbeda-beda dari masing-masing kita yang akhirnya secara keseluruhan aksi "Bela Islam II" kemarin jadi sukses dan berkah.

Untuk itu jangan pernah putus berdo'a dan berusaha saudaraku, karena dalam
surat An-Naml ayat 62, surat Al-Baqarah ayat 186, dan masih banyak lagi dalil-dalil lain yang bila kita mau berdo'a dengan kesungguhan hati, in syaa-Allah akan dikabulkan.


Semoga do'a masing-masing kita selalu terkabul. Dan Begitupun do'a-do'a yang kita lakukan bersama-sama.
Do'a bido'a semoga kita semua semakin CINTA DO'A dan semakin rajin berdo'a di sela-sela usaha, terutama do'a agar si penista Al-Qur'an dan Ulama sudah diadili dalam dua pekan ini, sebagaimana telah dijanjikan oleh pak JK dan Kapolri.

Nasrumminallaah wa fathung-qariib...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cinta Doa"

Posting Komentar